AKSIOMA-AKSIOMA DALAM KOMUNIKASI
(John Watte Bowers & James J. Bradac)
Aksioma 1a
Komunikasi adalah transmisi dan penerimaan informasi
-Beberapa pertanyaan dasar sebagai asumsi aksioma :
Apakah informasi yang diterima sama dengan informasi yang dikirimkan ?, Berapa jumlah informasi yang diterima dari sejumlah pesan yang diberikan ?. Apakah orang yang memperoleh banyak informasi berarti pula banyak kemampuannya ?.Apakah 100 informasi yang disampaikan professor akan diserap sama oleh para mahasiswa ?.
-Aksioma ini bersifat kwantitatif dan penelitiannya dipengaruhi oleh teori Shannon dan Weaver
Aksioma 1b
Komunikasi adalah penggenerasian (pemanfaatan) makna
-Informasi yang diberikan tidak harus sama dengan informasi yang diterima.Informasi mungkin sedikit tapi mengandung makna yang luas dan banyak. Orang yang menerima informasi banyak belum tentu memahami informasi itu, mungkin disebabkan kurang adanya intentionality (oerhatian).
-Aksioma ini bersifat kwalitatif.
Aksioma 2a
Komunikasi adalah prilaku individual
-Komunikasi sebagai rangkaian stimulus verbal dan nonverbal dari individu dan respon-respon.
-Komunikasi itu diucapkan sendiri-sendiri
Aksioma 2b
Komunikasi adalah hasil interaksi dari hubunganantar individu
-Aksioma ini dalam sejarahnya berhubungan dengan teori Psikologi Gestalt
-Komunikasi lebih dari hanya sekerdar penjumlahan interaksi prilaku verbal dan nonverbal dari individu. Artinya komunikasi muncul sebagai pola interseksi antar beberapa perilaku
Aksioma 3a
Komunikasi manusia adalah unik
-Manusia hanyalah pengguna simbol
-Masalah pokok aksioma ini ditunjukkan pada retorika
Aksioma 3b
Komunikasi manusia adalah bentuk dari komunikasi binatang
-Prilaku simbolik seperti bahasa adalah hasil olah otak dan ini dimiliki juga binatang seperti dolpin dan simpanse
-Beberapa atribut komunikasi manusia dapat diturunkan dari prilaku binatang
Aksioma 4a
Komunikasi adalah prosessual (dinamis)
-Komunikasi itu berproses adalah sesuatu yang benar (tidak terbantah)
-Suatu pernyataan paling sedikit memiliki dua tujuan : (1), komunikasi mencakup interaksi variabel di dalam sebuah sistim. (2), komunikasi adalah transaksi antara simbul-pengguna dalam dinamika dan perubahan artiseperti konteks waktu dan irreversible (jika sudah dikeluarkan tidak bisa ditarik lagi)
Aksioma 4b
Komunikasi adalah statis
-Aksioma ini diambil dari model linguistic.Parole adalah bahasa yang dinamis dan berubah-ubah seperti bahasa pasaran, sedangkan langue adalah statis, tetap seperti pada grammar.
Aksioma 5a
Komunikasi adalah kontekstual
-Setiap konteks, keadaan secara kritis dapat mempengaruhi arti sebuah pesan
-Ada dua macam yang memaksa suatu arti itu dipengaruhi oleh konteksnya : (1), Konteks komunikatif yang meliputi gaya bahasa, penampilan sikap, dan tanggapan atas perhatian. (2), Konteks aspek situasional yang meliputipemahaman terhadap peran sosial, batasan teritorial, dan pengetahuan.
-Misalnya kata “bunuh”, “nama” (tanpa dan dengan sentakan) memiliki arti yang berbeda sesuai konteksnya.
Aksioma 5b
Komunikasi adalah non-kontekstual
-Pandangan liberal tentang komunikasi juga mencakup variasi sinyal biologis
-Refleks biologi itu sama saja (tidak bergantung pada keadaan, tempat dll – nonkontekstual)
Aksioma 6a
Manusia tidak dapat tidak berkomunikasi
-Setiap manusia pasti berkomunikasi meskipun hanya dengan dirinya sendiri
-Dalam aksioma ini tidak diperhatikan apakan komunikasi itu intensional atau tidak
Aksioma 6b
Manusia dapat tidak berkomunikasi
-Dalam aksioma ini unsur intensional menjadi yang paling urgen dalam komunikasi
Aksioma 7a
Komunikasi ada dimana-mana dan sangat potensial dalam masyarakat
-Komunikasi memasuki setiap unsur dalam masyarakat
-Dengan komunikasi sikap, nilai-nilai kehidupan dapat bergeser atau bahkan berubah sama sekali
-Komunikasi adalah penyebab utama dari setiap perubahan yang terjadi di masyarakat
Aksioma 7b
Komunikasi adalah salah satu diantara kekuatan laindalam masyarakat dan memiliki kemampuan yang relatif lemah
-Komunikasi tidak begitu menentukan perubahan yang terjadi, karena ia hanya salah satu faktor dari penyebab terjadinya perubahan
2 Comments
Perkembangan teknologi semakin mlaju cepat, membuat angan bukan lagi sebuah mimpi atau khayalan bukan lagi imajinasi, perkembangannya meliputi berbagai asfek kehidupan, yang akhirnya melahirkan generasi muda yang instant..generasi yang dimanjakan oleh teknologi, lifestyle yang menjadi kebutuhan gengsi, yah..inipun karena kekejaman zaman kapitalis. Iklan dapat memunculkan sistem nilai baru dan merubah sistem nilai yang sudah ada dalam masyarakat. Terdapat paradigma dalam masyarakat yang mengacu pada iklan. Seperti dicontohkan oleh Widyatama, standar kecantikan seorang perempuan cantik pada tahun 60-an hingga 70-an adalah perempuan yang memiliki kulit tubuh coklat dan rambut yang berombak. Namun persepsi itu sekarang berubah. Dimulai pada tahun 80-an yang dipelopori oleh iklan, standar kecantikan perempuan dirubah. Standar perempuan cantik dewasa ini adalah perempuan yang memiliki kulit putih halus dan berambut panjang lurus. Disini iklan menciptakan suatu sistem yang seragam secara keseluruhan. Seperti yang dikemukakan oleh Baudrillard, bahwa media massa adalah jantung dari kebudayaan, suatu hiperealitas dimana khalayak dijejali dengan citra dan informasi. Baudrillard berpendapat, “‘hiperrealitas’ diproduksi menurut suatu model. Dia tidak diperoleh melainkan secara artifisial direproduksi sebagai sesuatu yang nyata shingga ‘hiper’ berarti ‘lebih nyata dari pada yang nyata’, kenyataan yang disentuh ulang dalam ‘kemiripan halusinatif dengan dirinya sendiri” Piliang mengatakan bahwa iklan adalah sebuah bentuk tontonan yang mengiring masyarakat pada nilai-nilai dan acuan-acuan yang diciptakan melalui citra produk. Citra-citra tersebut dijelaskan oleh Haug, merupakan rangkaian-rangkaian ilusi-ilusi yang disuntikan pada sebuah komoditi, dalam rangka mengendalikan konsumer, seperti sebuah suntikan bius. Iklan membentuk citra pada sebuah produk, dan hubungan sosial yang mencakup status sosisl, prestis, dan kelas sosial. Ilusi-ilusi iklan diciptakan melalui konstruksi gaya hidup selebritis, sensualitas, kebebasan, keberanian, gaya hidup modern, dan lain sebagainya, dalam sebuah komoditi. Komunikasi massa ini sebetulnya sangat sering sekali ada di sekitar kita, namun terkadang orang-orang tidak menyadari bahwa yag mereka dapatkan adalah buah dari komunikasi massa. Kata “massa” adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani massein yang dipakai dalam arti politis oleh Aristoteles dengan konotasi menghina. Kemudian dalam revolusi Perancis, kata massa merujuk pada kelas rendah yang tidak demokratis Lalu dalam perkembangan sekarang ini kata massa menunjuk pada suatu kelompok yang berjumlah besar. Perjalanan Menuju Tuhan Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa ini biasanya dimulai pada saat seseorang mencapai kamatangan seksual dan diakhiri pada saat ia mencapai kedewasaan. Desain besar kebudayaan seringkali tak mampu mengendalikan dinamika sosial ke arah sebagaimana yang dirancangkannya. Ada perkembangan-perkembangan sosial, ekonomi, dan politik, yang memiliki orbitasi, irama, domain dan dinamikanya sendiri. Sekurang-kurangnya, itulah yang terjadi pada perkembangan pertelevisian kita, khususnya televisi swasta. Kita hendak mendesain televisi sebagai institusi media yang, antara lain, memiliki fungsi informatif-edukatif, membentuk kepribadian bangsa, bertujuan menangkal pengaruh budaya asing, menjadi tuan rumah di negeri sendiri, atau memelihara dan melestarikan budaya adiluhung. Dengan televisi kita hendak mendefinisikan kehidupan bangsa ke arah yang sesuai dengan desain besar kebudayaan, yang disebut kebudayaan nasional. |
ArchivesCategories |